Sabtu, 29 Maret 2014

opini tentang berita terhangat dibulan maret



Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan posisi terakhir pesawat MH370 telah ditemukan. Melalui akun Twitternya @NajibRazak, ia mengaku telah mendapat informasi dari Bidang Investigasi Kecelakaan Udara Inggris (AAIB) dan Organisasi Satelit Maritim Internasional (Inmarsat) menyimpulakn posisi terakhir pesawat MH370 berada di selatan Samudera India. Mereka menggunakan tipe analisis yang belum digunakan sebelumnya, Inmarsat menemukan jejak akhir MH370.  Inmarsat dan AAIB lah yang selama ini menyuplai data dari koridor utara dan selatan telah mendapat temuan terbaru. ‘’Dengan duka mendalam, saya sampaikan informasi ini. Esok akan saya sampaikan informasi detilnya,’’ tulis Najib, Senin (24/3). Ia membuka informasi ini sebagai wujud komitemen keterbukaan dan rasa hormat Pemerintah Malaysia kepada keluarga korban serta dua pimpinan tim yang melakukan investigasi ini. Maskapai Malaysia Airlines juga menyampaikan informasi ini kepada keluaga korban dan kru. Ia meminta semua untuk memberi ruang bagi mereka di saat sulit seperti ini.

Opini :
"Saya menduga pesawat itu meledak di udara karena beberapa indikasi, seperti telah ditemukannya beberapa serpihan pesawat di laut Vietnam setelah kehilangan kontak selama satu jam,” ujarnya di sela-sela peluncuran bukunya, Kamis kemarin (13/03). Mantan pilot pesawat tempur Lockheed F-16 pertama di jajaran penerbang TNI AU yang juga anggota DPR RI Komisi I ini juga menduga telah terjadi masalah pada sistem kelistrikan sehingga perangkat komunikasi tidak berfungsi. “Pertama bisa saja dugaannya meledak di udara dengan tingkat ketinggian pesawat diatas rata-rata, atau kedua terjadi korsleting sehingga pesawat kehilangan kontak dengan pihak bandara kuala lumpur sehingga pesawat mengalami ganguan teknis,” tukasnya. Dirinya juga tidak menepis kemungkinan-kemungkinan lainnya. Marsdya TNI Purnawirawan M Basri Sidehabi luncurkan dua buku yang bersumber dari pengalaman dan perjalanan hidupnya. Salah satu dari kedua buku tersebut berkaitan erat dengan pengalamannya menerbangkan F-16, atau dikenal dengan sebutan Fighting Falcon atau Viper. Buku tersebut berjudul  ”Dari Kursi Pesawat Tempur ke Kursi Senayan”. Beberapa hari sebelumnya mantan Kepala Staf TNI AU, Chappy Hakim, mantan seorang pilot kawakan yang pernah menerbangkan C-130 Hercules, L-29 Dolphine dan Vickers Viscount VC-8 juga menulis opininya terkait dengan misteri hilangnya MH370. Artikel berjudul “Automation vs Pilot Flying Skill” yang ditulis di dalam situsnya membahas mengenai resiko ketergantungan terhadap teknologi dalam dunia aviasi. Menurutnya, ketergantungan yang tidak diimbangi airmanship disinyalir menjadi salah satu penyebab hilangnya MH370. Chappy Hakim juga dianugerahkan oleh MURI karena telah merilis 100 buah buku dalam waktu kurang dari satu tahun.
Sumbernya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar