Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup secara individual, karena manusia adalah makhluk sosial yang artinya manusia membutuhkan bantuan satu sama lainnya dalam satu hal dan lainnya untuk tetap hidup. Di dalam kehidupan sosial, tentunya ada yang namanya keadilan. Keadilan itu sendiri menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem tersebut menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidakadilan.
Di dalam kehidupan sehari – hari, keadilan sangatlah dipertanyakan. Contohnya saja seorang koruptor yang mengkorupsi uang negara hingga bermilyar – milyar mendapatkan hukuman yang sangat ringan seperti dipenjara hanya selama dua tahun penjara, bahkan mereka dapat dengan bebas keluar dan masuk penjara karena uang atau jabatan yang dimilikinya, sedangkan seorang maling kotak amal yang hanya berisi kurang dari sepuluh juta bisa mendapatkan hukuman lebih dari dua tahun dan belum lagi ia pasti mendapatkan pukulan akibat dari warga yang selalu “main hakim sendiri”.
Indonesia adalah negara yang penduduknya mayoritas Islam dan menunjung tinggi syariat Islam dalam hukum – hukum yang ada. Namun masih saja oknum – oknum yang memiliki uang akan lebih berkuasa memainkan hukum di ujung jari mereka. Padahal uang tidak akan sebanding dengan apa yang akan mereka dapatkan di akhirat nantinya. Ditegaskan lagi, manusia adalah makhluk sosial, dan makhluk sosial tidak akan dapat hidup secara individual, dan di dalam berkelompok pastilah ada yang tidak setuju dan setuju, dalam hal ini musyawarah adalah hal yang baik dalam menentukan beberapa pilihan untuk digunakan di dalam kehidupan berkelompok.
Bermulai dari hal kecil berakhir menjadi suatu hal yang besar, kejujuran adalah hal kecil yang dapat dilakukan dengan mudah untuk melakukan suatu yang besar. Untuk itu, marilah tanamkan kejujuran dan keadilan kepada generasi selanjutnya
Referensi : Bab 7 – Manusia dan Keadilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar